Masih di peron
Orangorang menimang sendu
Sesekali menyeka bola mata dan hidung
yang tersembunyi
Decit masa saling serang kepala mereka
Mendentum masa mengisahkan kejadian
sore tadi
Masih di rumah ibu
Masih di peron
Orangorang mengeja perpisahan
Kata yang terbaca oleh tangis
Pagar besi bersaksi untuk persoalan
rumit
yang tak mampu mengubah hidup
Masih di peron
Orangorang menindih perih di malam pertaruhan
kerumunan bisik berubah senyap
Karena mereka ditakdirkan sesungguhnya
untuk saling mencintai
Senen, 27 September 2012
Andrall Intrakta DC, 21:12
Komentar
Posting Komentar