Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

SEDINI INI KITA BERPISAH

Seorang mengulosi badannya dengan harap dan doa tiap bebat Tapi bukan bayi tubuhnya Tapi melainkan menyerupai bayi ingatan dan kenangan dibikinnya sama Nun jauh di seberang pusara Seorang menggulai jiwanya dengan harap dan doa tiap sendok Biji kopi daun teh bergulat sama isi Tapi bukan bibi berdiri di pawon Mangkuk dan gelas dipilinnya beling Nun jauh di seberang pustaka Dua orang mengepung aksara Seakan kata-kata terbakar suasana Buku bagai tiada sedia Jarum jam menusuk dada dan mata Nun jauh di surga, harapan bertinggal andai UK, Desember 2014

Sedingin Ini Kita Merindu

Kau bagai ubun-ubun menyemak rimbun Melontar dahaga dan lahak asam perut Gumaman akhir petang melaras keributan pada asmara Toh, asmara hanya sebatas lempang pukang Apa daya manusia mengapit cinta? Kau bagai ubun-ubun menyemak rindu Usai kau limbang seluruh isi bumi Kesia-siaan menyeberangi lautan bahasa Toh, bahasa hanya identitas belaka Apa guna memainkan kata? Kau bagai ubun-ubun menyemak temu Tak jadikah kau kirim kabar lewat kalbu? Toh, di sini aku menyemai kelam Melewati rembang dan petang dengan kentang Sumber: Kamar Baca @andindc UK, 7 Desember 2014 | 11:33 AIDC