Papa, Hari ini aku akan diwisuda Kutulis surat padamu jauh sebelum harinya Agar kau tahu betapa aku harap dan doa Sebagaimana harusnya itu terjadi Papa, Kali ini aku tak akan mengada-ada soal berita Di sudut koran di kotamu sana Kudengar kau telah berkeluarga Entah burung mana membawa air mata Tapi kurasa tak semuanya melempar dusta Aku turut bahagai dengan pulihmu Dua tahun silam, terakhir dan pertama Kau kirim sapa pada Bumi Kau kirim kenangan pada Matahari Kau kirim terang pada Bulan Kau kirim sepaket suka-duka pada kami Kau ingat, kan, Pa? Papa, Untuk ujung senja ingin sekali kutagih janjimu Janji kita di awal petang Sebagai penambal luka sebagai penghapus masa renta Atau sekadar basa basi yang tak segera terlaksana Kau masih ingat, kan, Pa? Betapa masa-masa menjadi kata-kata Mengawang di udara Membara di pelupuk mata Makna menjadi modus imperatif bagai aku laku keliru Apa benar, ayah kencing berdiri, anak kencing berlari? Ah, kau tak kunjung sadar