Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Surat Terbuka Untukmu, Wanita yang Telah Melengkapi Tiga Musim Perburuanku di Ibukota

Untuk: Kamu Mengutip Aan Mansyur, aku sering diserang keinginan bertanya apa yang sugguh membuatmu jatuh cinta kepada wanita yang sungguh aku cintai itu. meskipun mungkin kau juga melihat kecantikan yang aku lihat di wajahhnya atau merasakan pelukan lengannya yang amat pas di tubuhku Tapi surat ini tidak aku tujukan padamu, Tuan. Serta merta surat terbuka ini ingin kusampaikan pada kalian, sepasang—entah bagaimana aku menyebutnya—bekas kekasih dan juga sahabat sekaligus rekan kerjaku yang kini hangat saling bertukar dekap, mungkin pula keringat. Tanpa perlu aku berbasa-basi, mungkin kau tahu dari angin mana suratku ini berlayar. Sebelum kau terkejut, biar kuberi tahu di awal, surat ini bagai perahu yang menyimpan jutaan bahan peledak dan logistik yang tidak sedikit. Begitu banyak tanya dan heran di dalamnya. Adapun maknanya, mungkin kau bisa membantunya menjawab satu per satu. Di mulai dari awal kedekatan kalian yang terlalu mencurigakan bagiku. Dari

MEMELUKMU PAGI TADI

Blora. Selasa, 24 Maret 2015 - 15:55 untuk: Mama Betapa cinta, Ma, ada kau dalam mimpiku Melepas rindu yang kutimbun delapan purnama dalam dekapmu Kamu nyata, Ma? Sayang, alarm terlalu pekik Terjaga aku oleh cekik ; merinduimu yang tiada ternyata begitu pelik Ma, kenapa kau datang di saat aku lelap? Apakah surga mengizinkan hamba-Nya bepergian tanpa sebab? Kerna dibiarkannya mataku nyalang dengan sembab Dan bayangmu sejenak lantas lenyap ; begitu hangat, begitu lekat, begitu dekat Yogyakarta, 10 Oktober 2016 Andrall Intrakta | 10:17