Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2011

Gadis Itu

"Hei, gadis berambut hitam pekat! Tengoklah sejenak kemari!" Namun aku belum bisa memberikan seperti apa yang sekarang kau miliki apalagi untuk masa depan. Berdiri sejajar denganmu pun aku tak mampu. Kau memiliki segalanya. Sementara aku hanya pria dengan sebatang rokok di sela jemarinya. Celana robek yang setiap tiga bahkan empat bulan sekali kucuci, dan kaos oblong dengan gambar ganja, serta rambut gimbal yang selalu kugerai tanpa pernah tersentuh sisir. Tanyakan itu pada semua orang di cafe ini, pasti mereka tahu siapa orangnya. Ya, itu aku. "Hei, kau gadis di meja nomor 14! Palingkanlah sejenak wajahmu untukku!" Sesekali kau menoleh, meski dalam hitungan detik. Wajahmu teduh. Aku tiada daya menyapa, aku hanya bisa menikmati keindahan bidadari dari jauh. Sudah cukup bagiku menatap asri matamu dari sela helai rambut gimbalku yang menutupi wajahku ini. Gerah rasanya. Ingin kupangkas rambutku agar bisa dengan leluasa mata ini menatap wajahmu yang segar. Ini a