Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Hai, Pa!

Tiada harapku selain menjadikanmu sejarak pandangku dalam nyata . Bahagialah , semesta bersamamu .

Telah Kusematkan

Telah kusematkan sempat pada merdu dadamu, Kekasih Pada tetes embun pertama di awal kala, temu dan tawa Telah kusematkan tempat untuk rupa kasih yang nyata Untuk tidur siang yang panjang agar bebas kita menafsir kata Telah kusematkan tepat dalam baris puisimu, Kekasih Dalam jeda hela napasmu apa makna kita berduaan Telah kusempatkan silau tuju harimu di muka dangau Tempat di mana kusemat Rindu di hati yang tepat UK, 16 Oktober 2015 06:12

Wanita yang Menjual Jarum Waktu

Kau yang duduk deretan pertama Mengulum waktu bagai purba; lama Tanpa suara dan orang-orang Berbaris antre dan bertanya ; Kaukah membunuh sepi masa? Wanita yang berdiri di akhir cerita Adalah betinaku yang kelak kukenalkan Pada tanah dan halaman rumah Pada jerit kaum papa Pada sakit yang bersarang dan Pada keyakinan-keyakinan yang telah tergaris Turun temurun sejak mula ; Kaukah membunuh sepi masa? Tetapi, Wanitaku, Ia nakal dan jenaka Ia muntahkan jarum jam di muka Bangku deretan pertama, sementara Orang-orang dibuatnya decak dalam Kejut dan takut Maka, orang-orang pun bertanya ; Kaukah membunuh sepi masa? Panggilan untuk penduduk deretan pertama Dari duduk malaju diri Ke muka dan suara-suara didengarnya Maka, kau yang di sana, berdiri dengan tuli yang sebenarnya tuli adalah pura-pura Agar tak ada yang bertanya, ; Kaukah membunuh sepi masa? UK, 12 September 2015 @andindc