Kembali kusapa kau, Kekasih Sebab apriori bukan jalan lurus yang tertali dengan kerendahan hati Markah buatanmu telah tiada Sebab benci bukan senjata Melainkan pembuangan akhir masa cinta dalam laci meja belajar Kepulangan ini kusimpulkan sebagai kenangan yang belum pernah kita temui Bangku taman benderang dan kaki-kaki mungil para papa menyeberangi malam Dan kita tetap urung menemui janji Kusimpulkan kembali, kita Terjanggal oleh kemalu-maluan dan rasa bersalah berbaur air mata, mata air Kepulangan ini kutasbihkan sebagaimana barangkali doa yang teralir pada kepercayaan bahwasanya hendak kucipta kenangan Agar tak ada kabar angin bawa dari pucuk cibir melasak dalam rok Pulanglah, Pa. Ngawen, 1 Agustus 2014 @andindc