Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

Hai! II

Alina tersayang, Berabad lamanya aku berlayar Mencari dermaga bahasa kalbu Di kandungan Ibunda menyisakan teka-teki yang konon menjadi rahasia langit dan bumi Sampai entah kapan Tak segera kutemuinya Purnama lebih banyak kutonton di atas kano Aku nahkoda bagai kuda, liar dan beringas Aku tahan lapar dan dahaga Nafsu dan cinta kubui berbulan-bulan Jangkarku yang kekar berkarat di sampingku Biar mudah kulempar ketika kutemukan kau Alina tersayang, Tanpa radar tanpa sonar Masih sabar masih nanar Terkembang layar Tergantung angin menawar Akhirnya tersasar Pulau-pulau tersambangi aku Tak sedikit dari mereka mengenal cinta Harta dan tahta diperebutkan di ranahnya Ada pula wanita jadi mainan anak-cucunya Sulit sekali aku berangkat ke barat Alina tersayang, Kapalku menua Sebagai kayu ia batang muda Angin menghunus layar Lalu laju kano entah Samudra kenangan menjadi rapuh Mengapung duka-suka waktu lalu Segera Aku in

HAI!

Kutemukan Alina di sebatas masa Senja berguguran tinggalkan kenangan yang siap kugenggam Alina yang bersosok Kekinian menjadi utuh : tinta dan puisi : cinta dan kopi Kutemukan Alina di sebatas masa Mereganglah semua tak terjamah Rebahkanlah sukmamu di dadaku Tunggu, biar kurapikan seprainya Mari, Alina, mimpikan kita berabad hidup lamanya! Dalam Pesanmu, 14 Maret 2013 Andrall Intrakta DC | 22:57