Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

SEBELUMNYA

                                           Untuk: Adi Widayat Persoalan berlanjut seiring hijau lampu melaju Aku yang gemetar dalam mencoba mengingat Bahasa apa yang ia kerahkan sebagai armada Menuju benua air mata, kerna cinta Ia pula menyebut cinta bagai rajawali perkasa Dulu kini telah bukan sebagai kesakitan Aku melibas lampu jalanan lampu taman dan lampu lainnya Lampu kamar lampu ruang makan Lampu diskotik lampu masa depan Tidak ada satupun yang padam Di meja makan Ibu bercerita Tentang keadaan politik di medan zaman Perekonomian yang sulit terus melilit Kesehatan yang tak kunjung dewasa Dan air mata menggenangi belasan tahun tanpa tatapan kami Duhai, jendral dengan jutaan armada bahasa Berita apa yang kaubacakan sore nanti? Adakah mengenai tata kota ekonomi politik kesehatan pendidikan? Mana yang lebih penting Sekarang atau bagian masa lalu? Ah, beritamu ituitu saja : cinta, cinta, cinta, palsu Jakarta, 16 Jul 13