Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Sebuah Hujan, Sebuah Perpisahan

Untuk: Angel Sedari pagi Jogja basah dan bising. Sebagian cita-cita melasak dalam bantal. Ada yang melilit, ada yang menggigil. Kesemuanya tak ada yang terpanggil. Kecuali bau-bauan tanah aspal jalanan. Serta gang-gang yang tak sesempit Rawamangun. Meliuk-liuk bagai matador di ujung tanduk para banteng. Rebah dan lesap dalam-dalam. Sedari pagi Jogja basah dan bising. Hujan di luar, hujan di dalam. Keduanya membawa kabar. Kepergianmu, Angel, bukanlah penghujan di penghujung kemarau. Sebab hujan tahu kapan mereka harus berpulang. Sebab basah sisa suara parau. Suara-suara yang pernah kita dengungkan di atas Kali Code malam itu. Sedari pagi Jogja basah dan bising. Lalu, setelah kepergian, adakah keberangkatan merupa jalan untuk seorang pulang? Kita tak pernah benar-benar tahu, sampai cita-cita beranjak dari lesak bantal sedari pagi di Jogja, yang basah dan bising. Kerna kita tak pernah mengambil gambar dalam satu bingkai. Kau tahu, Angel? Sedari pagi Jogja basah dan bising.