Kini aku mengerti bahwa
Pulang bukan hanya ke rumah
Menyesap malam bergelas sendu
Menyusupkan sedikit dingin dan beku
Hati bibir yang kuyu
Adalah satu hal dengan ke rumah
Ya, kembali bersama desir kenangan
Yang mengempas merembes jauh dalam
Ingatan-ingatan kanak-kanak
Ma, aku sudah mengerti, Ma
Ternyata tetangga tak seacuh sedia masa
Bahkan semua mengira
kepergian adalah ketiadaan
untuk melepas tegur sapa
Sedikit juga ada yang lebih membuang muka memberi luka
Tapi, Ma
Ada yang lebih dari semuanya, Ma
Yang pergi dan datang dengan sekarung dendam
Tapi untuk apa ya, Ma?
Bukankah orang pergi sudah cukup dengan bekal?
Apa di dunia tak ada rantang ya, Ma?
Membungkus air mata bersama doa berbumbu maaf yang tanpa dusta
Kamu sudah kenyang, Ma?
Istirahatlah, Ma
Kesibukan dan kerinduan hanya ada di bumi
Sementara kau kukenangkan saja pada cerita cintaku
Srikaloka, 23 Mei 2016
@andindc
Komentar
Posting Komentar