Untuk: Bumi tercinta
Ma, ternyata seperti
ini rasanya rindu, ya?
Belum habis aku baca halaman pertama
Belum habis aku baca halaman pertama
Tetapi rasanya
seperti purnama yang menyembul di akhir malam
Purnama datang
sungguh dini
Padahal tak ada
benci, tak ada apa
Cuma rindu, Ma,
rindu!
Atau, seberapa
pentingkah rindu bagi mereka yang
Tiada hati, tiada
apa?
Tapi kamu tahu, Ma?
Purnama mengayuh
sepeda bagai diburu belati
Di muka jalan, raya
melebar menjunjung diri
Belati yang sebesar
jarum waktu itu ditusuktusuk
Pada diri berair
mata, api mata, mata hati, hati mati
Ma, ternyata seperti
ini rasanya rindu, ya?
Barang sebulan dalam
kegamangan meraung di luar rumah
Apakah di surga, Ma,
banyak orang ramah?
Semoga saja tak ada
yang menanyakan cara orang-orang
Yang terlihat sopan
nan ramah
Meninggalkanmu dalam
tanah
Tanya seperti itu
sungguh melukai hati, 'kan, ya, Ma?
Lalu, Ma,
Konon kamu bisa main di taman atau di danau ya, Ma?
Konon kamu bisa main di taman atau di danau ya, Ma?
Atau sekadar
jalan-jalan di pasar, seperti Malioboro, inginmu
Home theater yang
kamu idamkan dulu, melantangkan lagu
"You're My
Inspiration" Dolly Parton, Iwan Fals, Dewi Yull?
Kamu suka lagu itu, 'kan, ya, Ma?
Ya, jelas aku
mendoakan kedamaianmu di sana, Ma
Ma, sebulan bagaikan
muatan tanpa teman
Tak ada orang, tak
ada tetangga, tanpa saran
Kecuali mereka
mengadu ayam demi segenggam ikan teri
Tenang, Ma, aku
pernah berjanji
Akulah Bulan yang
akan membuatkanmu teh hangat setiap pagi
Ma, sudah dulu, ya
Terlalu sakit dada
mengulang kata
Padahal dieja,
artinya cuma cinta
Tapi perkara cinta,
kenapa manusia
harus sampai
mengorbankan segalanya, ya?
Bahagialah kamu, Ma,
Sudah jadi malaikat
pelindung ketiga anakmu di dunia
Ma, ternyata seperti
ini rasanya rindu, ya?
Senin, 21 Maret 2016
@andindc | 21:36
Komentar
Posting Komentar