Hai, Ma.
Sepekan bagai lorong panjang nan gelap
Kau tahu sejak dulu, bahwa ketakutan
Pendar berkat air mata yang tulus
Sebab cinta yang begitu kuat
Sebab rindu yang terlalu berat
Sebab, di labirin tentu sedia
Lapang jalan untuk melangkah
Hai, Ma.
Setepat ini hari,
Izinkanlah aku mengkhawatirkanmu
Meski hanya doa dalam rindu yang melaju
Biarkanlah dokter dan suster merawatmu, Ma
Juga, abaikanlah cibiran para tetangga
Toh, mereka cuma tinggal dalam kerangjang belanja
Bukan mereka yang turut berdoa, ikut bekerja
Hai, Ma.
Biarkan aku kali ini
Mengkhawatirkanmu lewat doa
Lalu akan kukirim ke labuhan bahasa cintamu yang sentosa!
Jogja, 18 Februari 2016
@andindc | 21:43
Komentar
Posting Komentar