(untuk sahabatku Dhea X Near)
Ketika sebatang tembakau racikan
Menawarkan kamu atas aku
Aku hisap dalam nikmat penuh
Kau layangkan aku berbaring di sampingmu
Pagipagi menjelang kuliah
Dengan segelas kopi hitam dan sebatang filter
Terjamahlah mimpiku
Kau sundut aku oleh bara kopi dan asapnya
Di sanalah awal kita hidup
Karena hidup milik Tuhan
Tanggal 4 Juni siang itu
Hujan merembes dari ruang tubuh
Menjalar ke kulit kali basah
Menular ke pelupuk mata
Tepat dari sudutnya ia keluar
Dengan sebatang filter yang masih kau simpan
Kau betikkan sebuah surai
Semacam silaturahmi atau pencapaian
Yang apa pula tak kuhendaki
Kini semua gugur
Jika waktuku tlah habis, habis pula jarak kita
Aku tak butuh rindu
Karena rindu menjadi makananku seharihari
Di balkon ini, kutulis pesan filter kala malam menghitam
Dan ribuan ekor angin menderu di antaranya
Masih bersama bayanganmu, kau kenangkan aku atas kocokan gitarmu
Remangremang terbayang wajahmu ada di nada
Asap filter membentuk pribadimu seolah menggerayangiku
"Aku masih di sini, Andrall!"
"Anjing! Kau cuma bayangan!"
Percakapan kita menggenang di awangawang
Suara kita galau, parau, surai sudah
Dan aku terbangun dari mimpi tak bermimpiku
Selamat jalan, kawan!
- malam, berdua, di balkon kost hingga detikdetik pelepasan -
Jakarta, 4 Juni 2011 15:25
Andrall Intrakta DC
Ketika sebatang tembakau racikan
Menawarkan kamu atas aku
Aku hisap dalam nikmat penuh
Kau layangkan aku berbaring di sampingmu
Pagipagi menjelang kuliah
Dengan segelas kopi hitam dan sebatang filter
Terjamahlah mimpiku
Kau sundut aku oleh bara kopi dan asapnya
Di sanalah awal kita hidup
Karena hidup milik Tuhan
Tanggal 4 Juni siang itu
Hujan merembes dari ruang tubuh
Menjalar ke kulit kali basah
Menular ke pelupuk mata
Tepat dari sudutnya ia keluar
Dengan sebatang filter yang masih kau simpan
Kau betikkan sebuah surai
Semacam silaturahmi atau pencapaian
Yang apa pula tak kuhendaki
Kini semua gugur
Jika waktuku tlah habis, habis pula jarak kita
Aku tak butuh rindu
Karena rindu menjadi makananku seharihari
Di balkon ini, kutulis pesan filter kala malam menghitam
Dan ribuan ekor angin menderu di antaranya
Masih bersama bayanganmu, kau kenangkan aku atas kocokan gitarmu
Remangremang terbayang wajahmu ada di nada
Asap filter membentuk pribadimu seolah menggerayangiku
"Aku masih di sini, Andrall!"
"Anjing! Kau cuma bayangan!"
Percakapan kita menggenang di awangawang
Suara kita galau, parau, surai sudah
Dan aku terbangun dari mimpi tak bermimpiku
Selamat jalan, kawan!
- malam, berdua, di balkon kost hingga detikdetik pelepasan -
Jakarta, 4 Juni 2011 15:25
Andrall Intrakta DC

Komentar
Posting Komentar